Protein
menyediakan amino yang penting untuk tubuh dan digunakan sebagai fondasi untuk
pembentukan otot., tetapi tidak semua protein sama. Protein yang terbesar dalam
susu adalah kasein dan whey. Kedua
protein susu ini sama-sama sumber amino esensial yang sempurna, tetapi mereka
berbeda dalam satu aspek yang penting, yaitu dalam hal kecepatan untuk dicerna.
Whey protein memiliki ciri- ciri cepat untuk dicerna,
sehingga plasma amino meningkat cepat dalam tubuh. Whey juga mengandung leusin dalam jumlah tinggi, yaitu asam amino
yang potensial untuk menstimulasi sintesa protein. Protein whey sangat bagus
memperbesar sintesa protein secara cepat, tetapi efek positif ini hanya
berlangsung singkat. Mengkonsumsi whey berulang-ulang akan bisa menjaga jumlah
asam amino di darah. Sementara itu, kasein
dapat meningkatkan amino yang berada di darah dalam jangka waktu yang lama.
Serta mampu menghasilkan pengurangan sebesar 34% dalam pemecahan protein.
Whey dan kasein lebih baik bersama.
Karena whey secara cepat meningkatkan
sintesa protein dan kasein mencegah pemecahan protein dalam tubuh, kombinasi
keduanya akan sangat ideal.
Penggunaan whey
dan kasein. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa
kecepatan cerna protein adalah alat keseimbangan protein yang penting. Whey menyediakan persiapan sintesa
protein yang cepat sementara kasein menyediakan pasokan protein yang
berkesinambungan lama untuk pertumbuhan otot. Berdasarkan karakteristik yang
berbeda ini, whey dan kasein dapat
digunakan terpisah dan gabungan untuk memperoleh fungsi biologis uniknya.
Whey dapat mengalami denaturasi oleh panas pada suhu ±65°C. Setelah mengalami denaturasi,
protein yang tertinggal dan dapat larut dalam whey ±0,5-0,7%.
Protein utama yang termasuk dalam kelompok ini adalah laktoalbumin dan
laktoglobulin. Laktoalbumin (C72H112N18O22S)
merupakan protein yang terpenting dalam protein whey yang jumlahnya ±15% dari protein seluruhnya dan merupakan komponen
kedua yang terbesar sesudah kasein. Protein ini mengandung asam amino triptofan
yang tinggi (7%). Laktoglobulin (C628H1002O09N160S5)
jumlahnya ±5%, mudah
dikoagulasikan oleh panas dan kaya akan kandungan gugus SH, sehingga pada
pemanasan setelah protein mengalami denaturasi, gugus SH menjadi mudah
dilepaskan.
Daftar Pustaka :
Kosasih,
Henny, dan Ingrid Suyanto, 2002, “Penelitian Laboratorium: Isolasi Kasein
dari Susu Sapi dengan Menggunakan Enzim”, halaman 2-9, Jurusan Teknik Kimia-Fakultas Teknik,
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Keywords :
whey protein, protein cair, amino, asam amino, apa itu whey protein, denaturasi whey protein, kelebihan whey protein, ciri-ciri whey protein, keunggulan whey protein, kasein, perbedaan whey protein dibandingkan kasein, laktoglobulin, karakter whey protein
No comments:
Post a Comment