Pala menurut klasifikasinya termasuk dalam genus Myristica dan spesies M. fragrans, sehingga
memiliki nama latin Myristica fragrans. Tumbuhan ini memiliki
tinggi sekitar 18 m. Daun Pala berbentuk bulat-telur atau
lonjong-panjang dimana kaki dan ujungnya tajam. Bagian belakang daun Pala berwarna
biru-hijau, sedangkan bagian atas daun berwarna
hijau-tua, berukuran 15 x 7 cm dan berbau wangi aromatis. Tanaman Pala ini berbuah bundar dengan kerut menurut panjangnya buah dan terbagi dalam
dua belah
Gambar 1.Tanaman Pala
Buah pala
mengandung zat-zat, seperti: minyak terbang (myristin, pinen, kamfen
(zat membius), dipenten, pinen safrol, eugenol,
iso-eugenol, alkohol), gliseda (asam-miristinat, asam-oleat, borneol,
giraniol), protein, lemak, pati gula, vitamin A, B1, dan C. Buah pala juga mengandung trigliserida yang merupakan
suatu produk alam yang penting. Trigliserida yang dapat
diperoleh dari biji pala adalah trimiristin, dimana trimiristin memiliki titik leleh 56-57°C.
Biji pala dikenal sebagai Myristicae Semen yang mengandung biji Myristica Fragrans dengan lapisan kapur, setelah fulinya disingkirkan. Asam miristat merupakan komponen utama dari biji pala. Kandungan asam miristat dalam biji pala sebesar 76,6%. Bijinya mengandung minyak terbang dan memiliki wangi dan rasa aromatis yang agak pahit. Biji pala mengandung minyak atsiri sebanyak 7-14%. Biji pala yang ditumbuk disebut sebagai bubuk pala, dimana bubuk pala ini sering dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dapat dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.
Gambar 2. Biji Pala
Pala memiliki beberapa
kegunaan, antara lain yaitu sebagai obat pelepas kelebihan gas di usus dan
sebagai obat sakit perut. Kulit dan daunnya mengandung minyak terbang dengan
wangi pala yang menyenangkan. Pala Irian dipakai sebagai obat pencahar,
sedangkan pala jantan dipakai sebagai obat perangsang. Bunga kering (kembang
pala) dipakai sebagai campuran jamu. Getah segar yang berwarna kehijau-hijauan
dari buahnya (beserta air) dipakai sebagai obat kumur untuk mengobati sariawan.
Sabun dari buah pala juga dapat digunakan sebagai obat encok. Kegunaan khusus
dari biji pala, yang dikenal sebagai Nux
moschata M.moschata adalah sebagai obat homeo-pathi. Biji kerasnya setelah
dicuci untuk menghilangkan kapurnya, dibuat menjadi tinktur (direndam dalam
alkohol) atau tepung. Obat homeopathis berguna untuk mengobati sakit histeri,
sembelit, penyakit sulit tidur, dan juga bisa dipakai untuk perut kembung.
Pala memiliki beberapa
kegunaan, antara lain yaitu sebagai obat pelepas kelebihan gas di usus dan
sebagai obat sakit perut. Kulit dan daunnya mengandung minyak terbang dengan
wangi pala yang menyenangkan. Pala Irian dipakai sebagai obat pencahar,
sedangkan pala jantan dipakai sebagai obat perangsang. Bunga kering (kembang
pala) dipakai sebagai campuran jamu. Getah segar yang berwarna kehijau-hijauan
dari buahnya (beserta air) dipakai sebagai obat kumur untuk mengobati sariawan.
Sabun dari buah pala juga dapat digunakan sebagai obat encok. Kegunaan khusus
dari biji pala, yang dikenal sebagai Nux
moschata M.moschata adalah sebagai obat homeo-pathi. Biji kerasnya setelah
dicuci untuk menghilangkan kapurnya, dibuat menjadi tinktur (direndam dalam
alkohol) atau tepung. Obat homeopathis berguna untuk mengobati sakit histeri,
sembelit, penyakit sulit tidur, dan juga bisa dipakai untuk perut kembung.
(Sumber : wikipedia.org dan Ima Fauziah, 2011)
Keywords :
No comments:
Post a Comment