Latar Belakang Adanya Pengecatan / Pewarnaan Mikroorganisme dan Fungsi Pewarnaan Bakteri/ Mikroogranisme
Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur
dan sifat-sifat yang khas, termasuk bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna
dan kontras dengan air. Untuk melihat dan mengamati bentuk sel bakteri
dalam keadaan hidup sangat sulit, sehingga untuk mengidentifikasinya dilakukan
dengan metode pengecatan atau pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat
terlihat jelas dan mudah diamati. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui
sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui
serangkaian pengecatan. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini
merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi.
Gambar 1. Pewarnaan Spora
Alasan Dibutuhkan Perlakuan yang Keras Untuk Mewarnai Mikroorganisme
Struktur
di dalam sel pada tempat-tempat yang dibentuk oleh spesies ini, disebut
endospora. Endospora dapat bertahan hidup dalam keadaan kekurangan nutrien,
tahan terhadap panas, kekeringan, radiasi UV serta bahan-bahan kimia. Ketahanan
tersebut disebabkan oleh adanya selubung spora yang tebal dan keras.
Sifat-sifat ini menyebabkan dibutuhkannya perlakuan yang keras untuk
mewarnainya. Diperlukan panas yang cukup, pewarna yang sesuai untuk dapat
menembus endospora. Tetapi sekali pewarna memasuki endospora, sukar untuk
dihilangkan. Ukuran dan letak endospora di dalam sel merupakan ciri-ciri yang
digunakan untuk membedakan spesies-spesies bakteri yang membentuknya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pewarnaan Bakteri
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi, peluntur warna , substrat,
intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Suatu preparat yang
sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci dengan asam encer maka semua zat
warna terhapus. sebaliknya terdapat juga preparat yang tahan terhadap asam
encer. Bakteri-bakteri seperti ini dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini
merupakan ciri yang khas bagi suatu spesies.
Teknik Pewarnaan Bakteri
Teknik
pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu
pengecatan sederhana, pengecatan negatif, pengecatan diferensial dan pengecatan
struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan
menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang
sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan sederhana. Prosedur pewarnaan yang
menampilkan perbedaan di antara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba
disebut teknik pewarnaan diferensial. Sedangkan pengecatan struktural hanya
mewarnai satu bagian dari sel sehingga dapat membedakan bagian-bagian dari sel.
Termasuk dalam pengecatan ini adalah pengecatan endospora, flagella dan
pengecatan kapsul.
Keywords :
pewarnaan bakteri, pewarnaan mikroorganisme, teknik pewarnaan bakteri, macam-macam teknik pewarnaan, fungsi pewarnaan bakteri, fungsi pewarnaan mikroorganisme
No comments:
Post a Comment