Pengeringan atau dalam bahasa Inggris disebut Drying pada zat padat
basah dengan suatu gas yang berada pada suhu dan kelembaban yang tetap maka
akan terlihat suatu kelakuan sebagai berikut :
Seketika setelah terjadi kontak
antara zat padat dengan media pengering, suhu bahan padat akan menyesuaikan
diri sampai terjadi keadaan steady. Suhu bahan padat dan laju pengeringan akan
naik atau turun mencapai kondisi steady. Pada kondisi ini suhu wet-bulb dari
media pengering, dan akibatnya suhu dalam bahan padat juga akan sama dengan
suhu wet-bulb dari gas. Tetapi kesimpulan ini, tidaklah tepat karena tidak ada
perpindahan panas dan massa. Apabila suhu tersebut mencapai suhu wet bulb dari
gas, maka akan didapat suatu kondisi yang cukup stabil, dan laju pengeringan
juga akan konstan. Keadaan ini disebut periode pengeringan dengan laju konstan
atau disebut dengan constant rate drying period.
Periode itu akan berakhir apabila
bahan padat mencapai kadar air kritis (critical moisture content). Di atas
titik ini suhu permukaan naik dan laju
pengeringan akan turun dengan cepat. Periode dengan laju menurun (falling- rate
period) akan berlangsung lebih lama dari pada laju pengeringan konstan (constan
rate period) meskipun air yang menguap lebih sedikit.
Laju pengeringan akan mencapai nol pada beberapa
kadar air setimbang (equilibrium moisture content) yang merupakan kandungan uap
air yang terendah yang didapat dengan bahan padat ini dalam kondisi proses
pengeringan yang dilakukan.
Sumber :
Geankoplis, C. J., 1993, “ Transport Process and Unit Operations “,
3rd ed., pp.524-526, 531, Allyn and Bacon, Inc, London
KEYWORDS :
No comments:
Post a Comment