Monday 24 December 2012


Pengeringan atau dalam bahasa Inggris disebut Drying pada zat padat basah dengan suatu gas yang berada pada suhu dan kelembaban yang tetap maka akan terlihat suatu kelakuan sebagai berikut :

Seketika setelah terjadi kontak antara zat padat dengan media pengering, suhu bahan padat akan menyesuaikan diri sampai terjadi keadaan steady. Suhu bahan padat dan laju pengeringan akan naik atau turun mencapai kondisi steady. Pada kondisi ini suhu wet-bulb dari media pengering, dan akibatnya suhu dalam bahan padat juga akan sama dengan suhu wet-bulb dari gas. Tetapi kesimpulan ini, tidaklah tepat karena tidak ada perpindahan panas dan massa. Apabila suhu tersebut mencapai suhu wet bulb dari gas, maka akan didapat suatu kondisi yang cukup stabil, dan laju pengeringan juga akan konstan. Keadaan ini disebut periode pengeringan dengan laju konstan atau disebut dengan constant rate drying period.

Periode itu akan berakhir apabila bahan padat mencapai kadar air kritis (critical moisture content). Di atas titik ini suhu  permukaan naik dan laju pengeringan akan turun dengan cepat. Periode dengan laju menurun (falling- rate period) akan berlangsung lebih lama dari pada laju pengeringan konstan (constan rate period) meskipun air yang menguap lebih sedikit.


Laju pengeringan akan mencapai nol pada beberapa kadar air setimbang (equilibrium moisture content) yang merupakan kandungan uap air yang terendah yang didapat dengan bahan padat ini dalam kondisi proses pengeringan yang dilakukan. 

Sumber :
Geankoplis, C. J., 1993, “ Transport Process and Unit Operations “, 3rd ed., pp.524-526, 531, Allyn and Bacon, Inc, London

KEYWORDS :


BACA JUGA : Drying/ Pengeringan

Tagged: , , , , ,

0 comment:

Post a Comment