Proses drying secara umum dapat diartikan sebagai
proses menghilangkan sejumlah air (dalam jumlah sedikit) yang terkandung dalam
suatu material. Sedangkan evaporasi dapat diartikan sebagai proses menghilangkan sejumlah air (dalam
jumlah cukup banyak) yang terkandung
dalam suatu material. Dalam proses evaporasi, air dihilangkan dari material dalam
wujud uap pada saat material tersebut mencapai titik didihnya. Sedangkan dalam proses
drying, air biasanya dihilangkan dalam wujud uap dengan bantuan gas panas.
Gambar 1. Salah satu alat drying (Rotary Dryer)
(Source :http://image.made-in-china.com)
Udara
yang memasuki pengering jarang sekali berada dalam keadaan benar-benar kering,
tetapi selalu mengandung kebasahan dan mempunyai kelembaban relatif tertentu.
Untuk udara yang mempunyai kelembaban tertentu, kandungan kebasahan di dalam
zat padat yang keluar dari pengering tidak bisa kurang dari kebasahan
keseimbangan yang berkaitan dengan kelembaban udara masuk. Bagian air yang
terdapat di dalam zat padat yang basah tidak dapat dikeluarkan dengan udara
masuk, karena udara masuk itu mengandung kelembaban pula, yang disebut
kebasahan keseimbangan (equilibrium moisture). Jadi meskipun telah mengalami
proses drying, bahan tersebut tidak dapat sepenuhnya bebas dari kandungan air.
Air yang dapat dihilangkan hanya sampai pada batasan equilibrium moisture
contentnya. Kandungan air dari produk yang sudah mengalami proses drying berbeda-beda tergantung dari tipe produk. Sebagai
contoh dried salt mengandung kira-kira 0,5% air, batu bara mengandung kira-kira
4% air, dan sebagian besar produk makanan mengandung kira-kira 5% air.
Metode
dan proses drying dapat diklasifikasikan menjadi beberapa cara, yakni proses batch dan proses
kontinu. Proses drying diklasifikasikan sebagai proses batch, apabila material
dimasukkan ke dalam alat drying dan diproses pada waktu tertentu. Sedangkan
dalam proses kontinu, material dimasukkan secara terus-menerus ke dalam alat
drying dan material yang sudah dikeringkan dipindahkan secara terus-menerus
juga.
Proses drying juga dapat
dikategorikan menurut kondisi fisik saat menambah panas dan menghilangkan uap
air, yakni:
- Pada
kategori pertama, panas ditambahkan dengan cara kontak langsung dengan
udara yang dipanaskan pada tekanan atmosfer, dan uap air yang terbentuk
dihilangkan dengan udara.
- Pada
vacuum drying, evaporasi air bekerja dengan baik pada tekanan rendah, dan
panas ditambahkan secara tidak langsung dengan cara kontak dengan dinding
baja atau dengan radiasi
- Pada freeze drying, air mengalami proses penyubliman dari material yang beku.(Geankoplis, 1997)
Source :
Geankoplis, C. J, 1997, “Transport Process and Unit
Operations”,3rd ed, pp 521 –547, University of Minnesota :
New Delhi .
KEYWORD :
lumayan post nya
ReplyDeleteartikel post yang menarik, sya menyukainya. trimaksih
ReplyDeletejual thermal oil boiler
Jual thermal oil Aspalt
Jual Hot water boil
Distributor Boiler steam
Jual Boiler batu bara