Selama penyimpanan
bahan, penguapan minyak atsiri berlangsung lambat dan kehilangan minyak relatif
kecil. Kerusakan minyak selama penyimpanan bahan terutama disebabkan oleh
proses oksidasi, resinifikasi, dan kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Kehilangan minyak
atsiri dari dalam bahan selama proses pelayuan dan pengeringan lebih besar
daripada selama penyimpanan bahan dalam keadaan kering. Hal ini disebabkan
karena selama proses pelayuan, air beserta minyak yang terdapat dalam sel akan
berdifusi ke permukaan bahan dan selanjutnya menguap. Sirkulasi udara yang
cepat dan kelembaban udara dalam ruang penyimpanan yang relatif tinggi akan
mempercepat penguapan sebagian minyak dan mengakibatkan proses oksidasi karena
panas dan oksigen udara.
Minyak atsiri yang
baru diekstrak (masih segar) biasanya tidak berwarna atau berwarna
kekuning-kuningan dan beberapa jenis minyak berwarna kemerah-merahan, hijau,
atau biru. Jika minyak dibiarkan lama di udara dan terkena cahaya matahari pada
suhu kamar, maka minyak tersebut akan mengabsorpsi oksigen udara sehingga
menghasilkan warna minyak yang lebih gelap, bau minyak berubah dari bau wangi
alamiah, serta minyak menjadi lebih kental dan akhirnya membentuk sejenis
resin.
Minyak atsiri dapat
menguap pada suhu kamar dan penguapan semakin besar dengan kenaikan suhu,
umumnya larut dalam alkohol dan pelarut organik lainnya, kurang larut dalam
alkohol encer yang konsentrasinya kurang dari 70%. Daya larut minyak atsiri
akan lebih kecil jika minyak tersebut mengandung fraksi terpena dalam jumlah
besar.
Penyimpanan minyak
atsiri dalam jumlah kecil, baik dilakukan pada botol yang berwarna gelap dengan
tujuan untuk mencegah proses oksidasi, sedangkan penyimpanan minyak dalam
jumlah besar dilakukan dalam drum yang dilapisi dengan laquer dengan
tujuan untuk menghindari reaksi katalis antara minyak dengan ion logam. Udara
yang terdapat pada permukaan minyak di dalam ketel dapat digantikan dengan gas
karbon dioksida (CO2) atau gas nitrogen (N2) sehingga
proses oksidasi dapat dikurangi selama proses penyimpanan minyak.
Minyak atsiri yang
mengandung fraksi aldehida dalam jumlah besar, misalnya minyak lemon dan minyak
mawar, jika disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama volumenya akan
berkurang karena sebagian menguap. Minyak yang disimpan dalam suhu yang terlalu
rendah dalam waktu lama akan menghasilkan endapan berupa lilin.
(Ketaren, 1985)
Daftar Pustaka :
Ketaren, S. 1985. Minyak Atsiri. hal
4-16, 19, 22-34, 44-. Bogor : IPB
Keyword :
Terima kasih infonya gan.
ReplyDeleteLumayan buat nambah wawasan.
Gema Parfum
Cara penyimpanan minyak wangi.
----------