Ekstraksi
cair-cair (liquid extraction, solvent
extraction): yaitu pemisahan solute
dari cairan pembawa (diluen) menggunakan solven cair. Campuran diluen dan
solven tersebut bersifat heterogen (immiscible, tidak saling campur), dan jika dipisahkan
terdapat 2 fase, yaitu fase diluen (rafinat) dan fase solven (ekstrak).
·
Fase rafinat = fase residu, berisi diluen dan sisa solut.
·
Fase ekstrak = fase yang berisi solut dan solven.
Pemilihan solven menjadi
sangat penting. Dipilih solven yang memiliki sifat antara lain:
a.
Solut mempunyai kelarutan yang besar dalam solven, tetapi
solven sedikit atau tidak melarutkan diluen,
b.
Tidak mudah menguap pada saat ekstraksi,
c.
Mudah dipisahkan dari solut, sehingga dapat dipergunakan
kembali,
d.
Tersedia dan tidak mahal.
Pada ekstraksi cair-cair, satu
komponen bahan atau lebih dari suatu campuran dipisahkan dengan bantuan
pelarut. Proses ini digunakan secara teknis dalam skala besar misalnya untuk
memperoleh vitamin, antibiotika, bahan-bahan penyedap, produk-produk minyak
bumi dan garam-garam. logam. Proses inipun digunakan untuk membersihkan air
limbah dan larutan ekstrak hasil ekstraksi padat cair.
Ekstraksi cair-cair terutama
digunakan, bila pemisahan campuran dengan cara distilasi tidak mungkin
dilakukan (misalnya karena pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya
terhadap panas) atau tidak ekonomis. Seperti ekstraksi padat-cair, ekstraksi
cair-cair selalu terdiri atas sedikitnya dua tahap, yaltu pencampuran secara
intensif bahan ekstraksi dengan pelarut, dan pemisahan kedua fasa cair itu
sesempurna mungkin.
Pada saat pencampuran terjadi
perpindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan pelarut yang pertarna (media
pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media ekstraksi). Sebagai syarat
ekstraksi ini, bahan ekstraksi dan pelarut tidak saling melarut (atau hanya
dalam daerah yang sempit). Agar terjadi perpindahan masa yang baik yang berarti
performansi ekstraksi yang besar haruslah diusahakan agar terjadi bidang kontak
yang seluas mungkin di antara kedua cairan tersebut. Untuk itu salah satu
cairan distribusikan menjadi tetes-tetes kecil (misalnya dengan bantuan
perkakas pengaduk).
Tentu saja pendistribusian ini tidak
boleh terlalu jauh, karena akan menyebabkan terbentuknya emulsi yang
tidak dapat lagi atau sukar sekali dipisah. Turbulensi pada saat mencampur
tidak perlu terlalu besar. Yang penting perbedaan konsentrasi sebagai gaya
penggerak pada bidang batas tetap ada. Hal ini berarti bahwa bahan yang telah
terlarutkan sedapat mungkin segera disingkirkan dari bidang batas. Pada saat
pemisahan, cairan yang telah terdistribusi menjadi tetes-tetes hanis menyatu
kembali menjadi sebuah fasa homogen dan berdasarkan perbedaan kerapatan yang
cukup besar dapat dipisahkan dari cairan yang lain.
Berbagai jenis metode pemisahan yang
ada, ekstraksi pelarut atau juga disebut juga ekstraksi air merupakan metode
pemisahan yang paling baik dan popular. Pemisahan ini dilakukan baik dalam
tingkat makro maupun mikro. Prinsip distribusi ini didasarkan pada distribusi
zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua zat pelarut yang tidak
saling bercampur. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah
yang berbeda dalam kedua fase terlarut. Teknik ini dapat digunakan untuk
kegunaan preparatif, pemurnian, pemisahan serta analisis pada semua kerja.
Berbeda dengan proses retrifikasi,
pada ekstraksi tidak terjadi pemisahan segera dari bahan-bahan yang akan
diperoleh (ekstrak), melainkan mula-mula hanya terjadi pengumpulan ekstrak
(dalam pelarut). Suatu proses ekstraksi biasanya melibatkan tahap-tahap berikut:
1.
Mencampurkan bahan ekstrak
dengan pelarut dan membiarkannya saling kontak. Dalam hal ini terjadi
perpindahan massa dengan cara difusi pada bidang antar muka bahan ekstraksi dan
pelarut. Dengan demikian terjadi ekstraksi yang sebenarnya, yaitu pelarut ekstrak.
2.
Memisahkan larutan ekstrak dari
refinat, kebanyakan dengan cara penjernihan atau filtrasi.
3.
Mengisolasi ekstrak dari
larutan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut. Umumnya dilakukan dengan
mendapatkan kembali pelarut. Larutan ekstrak langsung dapat diolah lebih lanjut
atau diolah setelah dipekatkan.
Daftar Pustaka :
http://catetankuliah.blogspot.com/2010/11/ekstraksi-cair-cair.html
http://distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/10/1-pengantar-ekstraksi-cair-cair.pdf
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/ekstraksi-cair/
Keywords :
ekstraksi cair-cair, liquid extraction, solvent extraction, ekstraksi, fase rafinat, fase ekstrak, pemilihan solvent, pemilihan pelarut, retrifikasi
izinbaca ya sayang
ReplyDeleteIdih
DeleteMantap gan
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletependistribusian ini tidak boleh terlalu jauh, karena akan menyebabkan terbentuknya emulsi yang tidak dapat lagi atau sukar sekali dipisah. Turbulensi pada saat mencampur tidak perlu terlalu besar. Yang penting perbedaan konsentrasi sebagai gaya penggerak pada bidang batas tetap ada. Hal ini berarti bahwa bahan yang telah terlarutkan sedapat mungkin segera disingkirkan dari bidang batas. Pada saat pemisahan, cairan yang telah terdistribusi menjadi tetes-tetes hanis menyatu kembali menjadi sebuah fasa homogen dan berdasarkan perbedaan kerapatan yang cukup besar dapat dipisahkan dari cairan yang lain. kata kerja imperatif Soko Guru Demokrasi Universal Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Pancasila contoh majas pengertian kata kerja material Jelaskan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka Negara penghasil timah terbesar di dunia Pengertian Desentralisasi Circular Flow Diagram Umpan Ikan Mas
ReplyDeletePada Substansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Proses ini digunakan secara teknis dalam skala besar misalnya untuk memperoleh vitamin, antibiotika, bahan-bahan penyedap, produk-produk minyak bumi dan garam-garam. logam. Proses inipun digunakan untuk membersihkan air limbah dan larutan ekstrak hasil ekstraksi padat cair.
ReplyDeleteEkstraksi cair-cair terutama digunakan, bila pemisahan campuran dengan cara distilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya terhadap panas) atau tidak ekonomis. Seperti ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair selalu terdiri atas sedikitnya dua tahap, yaltu pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut, dan pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna mungkin.
Bedanya diluen sama Solvent apa ya ?
ReplyDelete