Saturday 17 December 2011

Langit yang biasanya kita lihat saat menengok ke atas, sebenarnya tidak berwarna, namun karena efek dari matahari maka langit pun berubah menjadi kebiruan. Matahari memancarkan gelombang cahaya dengan memancarkan frekuensi tertentu. Bagian dari frekuensi tersebut merupakan frekuensi cahaya tampak yang dapat ditangkap oleh mata manusia, Jika spektrum cahaya matahari yang mengenai mata kita masih terdiri atas seluruh spektrum cahaya tampak, matahari akan terlihat putih dan spektrum cahaya tampak ini akan menyinari atmosfer bumi.


Atmosfer bumi terdiri atas gas-gas yang mengandung bermacam-macam partikel dan unsur. Dua unsur pertama yang terkandung dalam atmosfer bumi adalah oksigen dan nitrogen. Kedua unsur ini sangat efektif untuk manghamburkan spektrum cahaya tampak yang mempunyai frekuensi tinggi atau panjang gelombang yang pendek. Akibatnya, atmosfer bumi dengan mudah menghamburkan spektrum warna biru, ungu, dan nila yang mempunyai frekuensi tinggi. Mata manusia lebih sensitif terhadap warna biru dari pada warna nila dan ungu sehingga langit berwarna biru.

Sementara itu, hanya ada sedikit cahaya tampak dari matahari dengan frekuensi lebih rendah yang dihamburkan oleh atmosfer bumi. Cahaya dengan warna kuning, merah dan jingga memiliki frekuensi yang lebih rendah dibanding dengan warna yang lainnya. Warna tersebut akan menembus atmosfer bumi dan terlihat oleh mata kita. Tetapi, intensitas ketiga warna tersebut tidak sama dan warna kuning lebih mendominasi sehingga matahari terlihat berwarna kuning sampai dengan siang hari. Tampilan cahaya matahari yang terlihat oleh mata kita berubah dari waktu ke waktu dan berwarna jingga saat matahari akan terbenam. 

Hal ini disebabkan karena saat matahari berada di horizon (saat terbit dan terbenam), lintasan yang ditempuh cahaya matahari semakin jauh sehingga jumlah kuning yang dihamburkan relatif lebih besar daripada warna jingga. Hal ini mengakibatkan intensitas warna jingga yang sampai di mata kita lebih dominan sehingga matahari terbenam terlihat jingga.

Secara singkat :
Atmosfir bumi mengandung molekul gas kecil dan partikel (butiran) debu. Sinar matahari yang memasuki atmosfir tersebut bertemu dengan molekul gas dan partikel debu tadi. Warna sinar yang memiliki gelombang sinar lebih panjang seperti merah dan kuning, dapat melewati dan menembus molekul gas dan debu tadi. Tetapi warna biru yang memiliki gelombang sinar lebih pendek dipantulkan kembali ke atas atmosfir. Itulah mengapa langit terlihat berwarna biru. Prinsip yang sama berlaku juga dengan air di laut atau danau yang terlihat berwarna biru.

Source :
http://www.ceritakecil.com/ilmu-pengetahuan-dasar/artikel/Mengapa-langit-berwarna-biru-1
http://www.membuatblog.web.id/2010/09/kenapa-langit-berwarna-biru.html


keywords :

Tagged: , , ,

1 comment:

  1. hai....salam kenal ^_^
    artikel mu bagus, aku baru saja follow blog kamu, aku dari jurusan kimia di Universitas Andalas Padang..
    ini nomor q 085373272606
    smga qt bs saling berteman satu sama lain

    ReplyDelete